Kemajuan teknologi yang pesat, khususnya teknologi informasi, menuntut suatu perubahan yang besar di dalam system pendidikan nasional. Seperti kita ketahui pendidikan kita merupakan merupakan warisan dari sistem pendidikan lama yang isinya adalah menghafal fakta-fakta tanpa arti. Proses pendidikannya juga hanya seperti menuangkan air di dalam botol sehingga tidak ada efeknya di dalam kemampuan untuk mencari sesuatu dan menciptakan sesuatu yang baru. Sistem pendidikan nasional yang baik harus dapat menyajikan pendidikan bermutu karena pendidikan bertujuan mentransfer tata nilai dan kemampuan kepada pihak lain sehingga di harapkan dapat mencari dan menciptakan sesuatu yang baru.
Perubahan besar di dunia akan terus menerus terjadi maka apabila kita tidak mengambil keputusan dan langkah yang nyata sekarang juga, maka ketertinggalan kita dari masyarakat dunia akan semakin lama semakin lebar. Dengan semakin berkembangnya manusia, berkembanglah pula ilmu pengetahuan dan teknologi di segala bidang. Itu semua mengharuskan pendidikan menyesuaikan langkahnya jika ingin tetap relevan. Hal itu menjadikan pendidikan menjadi kian mahal, satu kenyataan yang sering kurang disadari oleh banyak orang. Di lain pihak berkembangnya umat manusia mendorong makin banyak orang untuk maju dan tak mau tertinggal. Dan mereka semua memerlukan pendidikan yang lebih baik.
Akibatnya, baik faktor kualitas maupun kuantitas pendidikan tidak dapat bisa diabaikan. Pendidikan harus diselenggarakan secara bermutu dan adil merata bagi seluruh rakyat. Maka, pendidikan yang sudah mahal, karena harus mencapai kualitas, menjadi semakin mahal karena harus melayani pula kuantitas.
Sistem pendidikan di indonesia merupakan salah satu sistem pendidikan terbesar di dunia yang meliputi sekitar 30 juta peserta didik, 200 ribu lembaga pendidikan, dan sekitar 4 juta tenaga pendidik, tersebar di dalam suatu area yang meliputi hampir seluas Benua Eropa. Di tambah lagi dengan adanya perbedaan antar daerah sangat memberikan tantangan di dalam usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.
Pesatnya laju perkemangan bidang teknologi, khususnya teknologi komunikasi dan teknologi informasi pada dekade terakhir membawa perubahan yang teramat besar di bidang kehidupan termasuk kegiatan pendidikan. Pendayagunaan teknologi komunikasi khususnya dalam pengembangan sumber daya manusia melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan perlu diarahkan dan disesuaikan dengan pesatnya laju teknologi, sehingga hasil yang diharapkan dapat sesuai dengan tuntutan pasaran dunia pendidikan. Pendayagunaan teknologi secara tepat guna akan menghasilkan kualitas SDM yang terdidik. Karena itu perlu dilakukan pengkajian secara mendalam tentang daya guna dan ketepatgunaan teknologi yang digunakan dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan tersebut agar dapat dicapai hasil yang optimal.
Inovasi teknologi, adalah solusi yang diperlukan dalam mengoptimalkan sumber daya manusia. Perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat negara berkembang seperti kita mau tak mau harus mulai menjadikan teknologi sebagai tools untuk dipakai dalam segala sisi kehidupan, walaupun teknologi yang dipakai masih teknologi yang berasal dari negara luar. Dan salah satu teknologi yang berkembang pesat saat ini ialah teknologi informasi.
Masalah utama yang dihadapi bangsa kita, khususnya dalam bidang pendidikan dalam menghadapi era globalisasi (terutama pasar global) adalah rendahnya tingkat kualitas sumberdaya manusia. Kecenderungan ini menuntut kita agar lebih proaktif dalam meningkatkan profesionalime tenaga kerja di dalam bidang pendidikan, hanya dengan tingkat kemampuan profesionalisme yang handal, dapat mempengaruhi budaya pendidikan dari menejemen sumber daya manusia yang tradisonal menuju menejemen yang lebih modern.
Namun, terdapat sebuah kendala lagi yang mungkin kurang disadari oleh kita. Peningkatan kualitas teknologi harus diseimbangi dengan peningkatan kualitas SDM-nya. Penggunaan teknologi yang “terlalu tinggi” jangan sampai membuat SDM kita malah kewalahan. Bukan merupakan langkah yang bijak misalnya ketika suatu karyawan dalam suatu sekolah yang biasa menggunakan mesin ketik dalam administrasinya, tiba-tiba harus mengadapi laptop ber-windows vista dalam melakukan pembukuan, absensi, analisis kondisi, sampai perhitungan statistik perusahaan. Terlalu mencolok perbedaan teknologi yang digunakan. Kalau seperti ini, maka solusinya ada dua, yang pertama ialah menggunakan teknologi secara bertahap. Yang kedua ialah meng-upgrade SDM yang ada.
Meng-upgrade SDM bagi tenaga kependidikan mungkin hanya sebatas memberikan pelatihan di bidang teknologi. Akan tetapi, dalam kancah pengembangan SDM secara nasional, upgrading tak hanya dilakukan saat “dibutuhkan”. Namun uprading SDM yang baik membutuhkan proses yang lama. Dan salah satu solusi yang ditawarkan ialah dengan memanfaatkan sistem pendidikan kita. Dengan menyisipkan pendidikan teknologi pada program wajib belajar 9 tahun di Indonesia, maka dalam jangka waktu yang cukup lama itu akan dapat tertanam nilai-nilai akan pentingnya teknologi pada kehidupan sehari-hari.
Hanya saja, masih terdapat kendala pada pendidikan kita saat ini. Dua kendala utama ialah dana dan kualitas guru. Untuk menyelesaikan masalah pendanaan, diperlukan peraturan rencana anggaran negara yang tepat dalam memposisikan pendidikan sebagai prioritas pertama pembangunan bangsa. Selama ini, biaya pendidikan yang masih mahal serta fasilitas pendidikan yang kurang menyebabkan pendidikan Indonesia yang selalu tertinggal bahkan dari negeri tetangga kita sendiri. Dengan meningkatkan anggaran belanja negara untuk pendidikan, diharapkan masalah pendidikan di Indonesia dapat diminimalisir.
Yang kedua adalah permasalahan kualitas para pengajar. Kalau di luar negeri, guru adalah sosok yang sangat dihormati. Bukan hanya oleh murid, tetapi oleh seluruh lapisan masyarakatnya. Sedangkan di Indonesia, gaji guru yang rendah menyebabkan para intelek kita mengalihkan profesinya ke sarana yang lebih profit seperti perusahaan. Solusinya kembali kepada tunjangan pendanaan untuk para guru. Selain itu diperlukan seleksi yang ketat untuk para guru yang akan mengajar di sekolah.
Dengan meningkatkan anggaran belanja untuk pendidikan, serta peningkatan kualitas para guru, diharapkan sistem pendidikan Indonesia menjadi lebih baik. Dan ini akan menghasilkan SDM Indonesia yang berkompetensi. Lalu dengan penerapan teknologi di Indonesia dapat membuat kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan dari SDA pun meningkat. Dari integrasi SDM dan SDA Indonesia ini, maka perbaikan ekonomi pun dapat terwujud dan dapat menciptakan kesejahteraan bagi bangsa Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar