Sistem Informasi Akuntansi (SIA) bagi pihak manajemen mempunyai fungsi menyediakan informasi yang berguna dalam hal pengambilan keputusan. Informasi yang disediakan SIA mempunyai dua kategori yaitu laporan keuangan dan laporan manajerial.
Bagi pihak luar perusahaan, laporan keuangan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Misalnya saja dalam pengambilan keputusan mengenai pemberian kredit dan investasi dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Laporan manajerial terdiri dari dua jenis yaitu laporan anggaran dan kinerja. Anggaran adalah alat perencanaan keuangan, sedangkan laporan kinerja digunakan untuk pengendalian keuangan.
Dampak/Implikasi Dari Laporan Anggaran dan Laporan Kinerja TerhadapPerilaku.
Setiap pengukuran akan mempengaruhi perilaku, dalam bisnis hal ini berarti karyawan cenderung memusatkan usaha mereka terutama pada tugas-tugas yang diukur dan dievaluasi. Hal tersebut dapat berarti baik atau buruk tergantung pada sifat dasar hubungan antar perilaku yang diukur dengan tujuan umum perusahaan. Contoh konkritnya: sebuah perusahaan atau organisasi yang bergerak di bidang perdagangan, bagian customer service mendapat tugas untuk mengatasi keluhan pelanggan. Organisasi ingin memuaskan pelanggannya sebaik mungkin dengan biaya serendah mungkin. Apabila customer service dievaluasi hanya berdasar jumlah keluhan yang diselasaikan per unit jam maka ada dua masalah yang mungkin muncul. Customer service akan memusatkan perhatian untuk mengatasi keluhan secepat mungkin dengan tetap mendukung toko, tetapi mereka akan menjauhkan beberapa pelanggan dalam proses ini.
Atau customer service dapat menyerahkan toko hanya untuk menyenangkan setiap pelanggan yang memiliki keluhan. Anggaran seringkali dapat menimbulkan perilaku disfungsional. Contohnya: sebuah organisasi/perusahaan mempunyai suatu anggaran tidak memperhitungkan semua dana yang dibutuhkan untuk membeli mesin yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan kinerja, maka manajer mencoba menyewa mesin tersebut. Solusi ini memungkinkan mereka untuk memenuhi target kinerja mereka dan masih berada dalam batas anggaran, tetapi situasi dapat berakhir dengan membebani perusahaan untuk membayar lebih daripada jika perusahaan membeli mesin tersebut. Bahkan proses penganggaran itu dapat menjadi disfungsional. Manajemen dapat mencurahkan berbagai usaha untuk menekan angka yaitu mencoba membuat angka-angka dalam anggaran menjadi seperti yang diinginkan, bukan memusatkan perhatian tentang cara untuk mencapai misi dan tujuan organisasi.
Cara Menghindari Perilaku Disfungsi Dalam Penganggaran
Ada beberapa cara untuk menghindari perilaku disfungsi dalam penganggaran yaitu antara lain:
Pertama, menjelaskan bahwa tujuan anggaran adalah untuk mengidentifikasi dan menentukan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi dengan seefisien mungkin.
Kedua, memulai proses anggaran dengan mengidentifikasi tujuan-tujuan yang dapat diukur.
Ketiga, meminta setiap manajer untuk membangun beberapa strategi alternatif untuk mencapai tujuan tersebut. Pada tahap ini tidak ada data tentang biaya yang dilibatkan. Perhatian harus dipusatkan hanya pada usaha mengidentifikasi metode-metode alternative untuk mencapai tujuan.
Keempat, departemen akuntansi, bukan para manajer departemen adalah pihak yang seharusnya menentukan biaya dari tiap alternatif strategi. Hal ini akan menjaga tiap manajer untuk tetap fokus pada cara bagaimana tujuan dan strategi mereka tersebut dapat berhubungan dengan tujuan dan strategi organisasi, bukan melakukan permainan untuk membuat angka anggaran menjadi benar.
Kelima, para manajer departemen harus meninjau kembali angka-angka dalam anggaran yang dipersiapkan oleh depaerteman akuntansi. Setiap manajer harus didorong untuk membuat strategi alternatif yang dapat lebih efisien meraih tujuan tiap unit. Langkah keempat dan kelima dilakukan berulang-ulang hingga para manajer puas dengan anggarannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar