1. Pemilihan Topik
Pertama-tama tentukan terlebih dahulu topik apa yang akan Anda tulis, sebelum melakukan penulisan. Topik adalah pokok bahasan yang akan menjadi ide utama sebuah tulisan. Apa saja bisa menjadi topik tulisan. Yang penting Anda menguasai masalah tersebut dan menarik bagi Anda. Jika topik tulisan sudah ditentukan, langkah selanjutnya adalah membuat batasan terhadap topik tersebut. Sebab kadang topik yang Anda tentukan itu masih sangat umum dan luas, sehingga kalau nanti dikembangkan menjadi kurang fokus. Untuk itu perlu dilakukan pembatasan terhadap topik tersebut agar tulisan yang Anda kembangkan menjadi lebih jeias dan fokus dan jangan lupa sudut pandang Anda membuat tulisan tersebut. Maksud iya posisi Anda ini sebagai apa? Apakah sebagai anak remaja yang sekedar ingin menyampaikan pendapat, atau sebagai orang yang memahami masalah tersebut, atau menyampaikan fakta yang ada, dan lain sebagainya.
2. Pengumpulan bahan yang Sesuai dengan Topik
Sesudah menentukan topik dan sudut pandang yang jelas, maka langkah selanjutnya adalah mengumpulkan bahan sesuai dengan topik tersebut. Di dalam mengumpulkan bahan ini, Anda dapat melakukan dengan berbagai cara, misalnya mencari buku-buku yang membicarakan masalah tersebut, membaca jurnal atau tulisan ilmiah yang pernah diterbitkan, melakukan pengamatan, melakukan wawancara dengan nara sumber, mencari informasi dari surat kabar, atau dari internet, dan bisa juga cara-cara lain yang pe nting bahan untuk penulisan Anda didapatkan.
3. Menuangkan Ide yang Berhubungan Dengan Topik
Ketika memulai penulisan, bisanya orang bingung harus memulai dari mana? Itu pertanyaan yang selalu dilontarkan orang, dan memang itulah masalah yang pertama kali muncul ketika akan menulis. Jawabannya yaitu dari mana saja. Saat Anda ingin menulis, sebaiknya Anda tidak terkungkung oleh struktur, sistematika, metodologi, atau apa pun namanya. Pokoknya yang ada di pikiran Anda saat itu apa? kemudian yang betul-betul Anda pahami itulah yang pertama Anda tuliskan. Menulislah apa yang terlintas di pikiran Anda? Mengalir, mengalir begitu saja yang Anda ketahui sampai semuanya tuntas. Pokoknya jangan dipusingkan oleh urutannya. Bahkan kalau itu juga masih sulit, Anda bisa mencoba dengan cara lain. Misalnya topik yang sudah Anda tentukan tadi Anda ceritakan kepada orang lain, siapa saja misalnya teman Anda, orangtua, dan lain sebagainya. Ketika Anda bercerita, cobalah Anda rekam dengan kaset, kalau tidak punya tape dan kasetnya untuk merekam, bisa juga cerita Anda itu ditulis di kertas sampai tuntas. Tidak sulit kan? Saya yakin dengan kedua cara ini Anda bisa melakukannya. Kedua cara ini hampir sama, artinya Anda bisa memulai dari mana saja yang penting yang Anda sampaikan itu yang terpikirkan saat itu dan Anda memahaminya.
Baru setelah semua tertulis langkah selanjutnya yaitu menata ulang tulisan Anda sesuai dengan urutan yang Anda inginkan. Bagaimana caranya untuk mengurutkan tulisan yang sudah ditulis tadi? Caranya yaitu baca kembali semua yang sudah Anda tuliskan, kemudian setiap paragraf Anda beri tanda misalnya diberi garis bawah, diberi warna lain, atau dicatat di sebelah kiri atau kanan tulisan, inti dari paragraph tersebut. Setelah semua paragraph Anda temukan intinya, baru Anda urutkan dengan cara memberi nomor unit paragraf atau urutan inti paragraf. Itulah yang bisaa orang sebut outline atau kerangka karangan/tulisan. Jadi ada orang yang ketika ingin menulis membuat kerangka karangan/tulisan terlebih dahulu ini yang bisaa orang sebut secara konvensional, tetapi ada juga yang memulai menulis apa saja, baru kemudian menemukan kerangka karangan/tulisan. Ketika sudah menemukan kerangka tulisan inilah, Anda bisa memikirkan mana yang harus didahulukan, mana yang di bagian tengah, dan sebagai penutup. Dengan cara ini proses menulis menjadi begitu mudah. Kita tidak terikat oleh aturan-aturan yang baku yang kadang-kadang justru menghambat kelancaran kita dalam menyelesaikan tulisan.
Penulisan konvensional adalah proses penulisan yang dilakukan dengan cara menuliskan pembukaan terlebih dahulu, lalu dilanjutkan dengan penjelasan awal masalah, dilanjutkan analisis-analisis yang diperlukan, dan terakhir sebagai kesimpulan atau penutup. Proses penulisan seperti ini bisa seperti Anda lihat pada penulisan buku atau karya ilmiah lain. Anda boleh mencoba cara mana yang menurut Anda cocok. Apakah dengan cara menulis apa saja yang Anda pahami baru diurutkan atau memulai dengan kerangka yang sudah unit baru dikembangkan.
Tapi pada umumnya kerangka tulisan bermanfaat bagi Anda untuk memandu tulisan agar tetap konsisten pada topik dan sudut pandang Anda. Pertanyaannya lalu bagaimana membuat outline/kerangka tulisan itu? Sebenamya tidak ada patokan yang baku bagaimana cara membuat kerangka. Anda bisa membuat sesuai dengan seiera dan kemampuan Anda yang tentu saja sesuai juga dengan kebutuhan tulisan Anda. Yang penting, outline itu bisa membuat Anda kebih mudah saat mengembangkan dan menyelesaikan tulisan.
4. Pengembangan Kerangka/Outline
Langkah-langkah proses penulisan pada akhirnya tetap sama-sama membuat outline tulisan baik yang konvensional maupun gaya bebas, p. Perbedaannya gaya konvensional membuat outline dulu baru dikembangkan dalam bentuk kalimat dan paragraph, sedangkan gaya bebas menulis dulu apa saja yang dikethaui dan mengalir saja, baru setelah semua tertulis, kemudian ditentukan inti kalimatnya dan diurutkan sehingga menjadi outline.
Untuk yang gaya konvesnional, outline tersebut dikembangkan tentu saja menjadi kalimat yang runtut dan dalam bentuk paragraph. Inti kalimat bias ada di awal paragraph, di akhir paragraph, atau bias di awal dan diakhir, bahkan ada juga yang ada diseluruh bagian paragraph. Kadang-kadang setelah outline tersebut dikembangkan, urutan saj'annya bisa diubah juga.
5. Pengeditan Tulisan
Setelah yang Anda pahami dan ingin Anda tuangkan dalam tulisan sudah ditulis semua, langkah selanjutnya yaitu membaca kembali tulisan sekaligus membetulkan dan merapikan sajian agar urutannya lebih runtut dan logis. Urutan sajian ini perlu, sebab apabila tulisan Anda tidak runtut atau melompat-lompat, maka ketika orang lain membaca tulisan Anda akan sulit untuk memahaminya. Dengan demikian tujuan Anda untuk menyampaikan informasi kepada pembaca tidak sampai.
Ketika melakukan pengeditan jangan lupa untuk membetulkan tata bahasa, ejaan, dan pilihan kata. Bahkan kalau perlu juga mengedit kalimatnya, atau urutan paragrafnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar