Custom Search

Senin, 09 Juni 2008

Sejarah Sebagai Ilmu

Sejarah sebagai ilmu lebih banyak berbicara mengenai kebenaran, sedang seni lebih banyak membahas keindahan. Ilmu bekerja dengan rasional dan metode, sedang seni bekerja dengan intuisi dan kiat
Sejarah sebagai ilmu memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Kuntowijoyo, 1995) :
1. Bersifat empirik.
Sejarah termasuk juga pada ilmu-ilmu empirik. Artinya sejarahpun mendasarkan diri pada pengamatan serta pengalaman manusia. Memang harus diakui bahwa pengamatan sejarah tidak mungkin dilakukan secara langsung ( Nugent, 1967 : 160 ) terhadap objeknya seperti halnya pada ilmu-ilmu alam. Objek ilmu sejarah adalah masa lampau. Masa lampau itu sendiri sudah tidak lagi dapat diamati dan dialami lagi, karena memang sudah lampau dan hilang ditelan waktu. Yang masih dapat diamati dalam sejarah adalah peninggalan-peninggalan yang masih tersisa, bukti-bukti serta kesaksian dari para pelaku sejarah.


2. Objek sejarah adalah masa lampau.
Waktu menjadi objek ilmu sejarah. Berbeda dengan ilmu-ilmu sosial yang berupaya memahami perilaku manusia di waktu sekarang, maka ilmu sejarah lebih berusaha untuk memahami perilaku manusia di waktu lampau. Jika ilmu-ilmu alam membahas tentang waktu, waktu yang dibahas adalah waktu fisik. Waktu fisik adalah waktu objektif, waktu yang terjadi dalam alam. Waktu yang dikaji dalam sejarah adalah waktu subjektif, ialah waktu yang dialami dan dirasakan oleh manusia. Makna waktu bagi manusia tergantung relasinya terhadap dirinya.

3. Sejarah memiliki metode tersendiri, ialah metode sejarah.
Metode yang digunakan dalam sejarah adalah metode sejarah. Dengan metode sejarah itulah akan dikaji keaslian sumber data sejarah, kebenaran informasi sejarah, serta bagaimana dilakukan interpretasi dan inferensi terhadap sumber data sejarah tersebut.

4. Sejarah memiliki teori-teori dan konsep-konsep sendiri.
Sejarah memiliki teori ilmu pengetahuan ( epistemology ) sendiri yang memberikan dasar-dasar bagi kaidah-kaidah ilmu sejarah. Sejarah memiliki teori-teori tersendiri mengenai kebenaran, objektivitas, subjektivitas, generalisasi dan hukum sejarah. Sejarah sebagai ilmu telah memiliki tradisi yang tua lagi panjang.Tiap kurun zaman berkembang pula fiulsafat sejarah tersendiri.

Artikel Sejenis :



2 komentar:

Rahmat Febriyanto mengatakan...

Terima kasih atas informasi tentang sejarah yang anda post, semua itu membantu saya dalam mengerjakan tugas^^

Thank's a lot!

™The King Of Cheat™ mengatakan...

thank atas info nya ya