Fisiologi, Kandungan Kimia Dan Penggunaan Ocimum Gratissimum
Tanaman Ocimum gratissimum merupakan tanaman dikotil yang tergolong tanaman C3 yang melakukan fotosintesis (siklus Calvin) pada siang hari dengan mengubah RuBP dan CO2 dengan bantuan enzim rubisko menjadi amilum yang akhirnya disalurkan ke seluruh tubuh tumbuhan melalui jaringan floem untuk pemenuhan nutrisi serta kelebihannya disimpan oleh tanaman sebagai pati, yang juga digunakan kembali untuk proses respirasi tumbuhan.
Telah dilakukan penelitian terhadap hasil isolasi minyak atsiri Ocimum gratissimum yang diperoleh dengan penyulingan dengan air dan uap. Penelitian yang dilakukan meliputi pengukuran tetapan fisika, pemisahan komponen-komponen minyak atsiri dan pemeriksaan kimiawinya serta khasiat antibakterinya.
Pengukuran tetapan fisika meliputi pengukuran bobot jenis dan indeks bias.
Pemisahan komponen-komponen minyak atsiri Ocimum gratissimum dan pemeriksaan kimiawinya dilakukan dengan KLT dan kromatografi cairan gas sedang pemeriksaan khasiat antibakterinya dilakukan terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Eschericia coli dengan metode dilusi cair .
Dari hasil isolasi minyak atsiri Ocimum gratissimum diperolch rendemen 1,875% dan bobot daun kering. Pengukuran tetapan fisika diperoleh minyak atsiri daun selasih mekah diperoleh bobot jenis sebesar 0,9388 dan indeks bias sehesar 1.5230. Pemisahan komponen minyak atsiri daun selasih mekah dilakukan dengan cara KLT. Sebagai fase diam silika gel GF U4 dan fase gerak heksan-etil asetat (5:5). Deteksi dengan lampu UV panjang gelombang 254 nm, temyata terlihat 4 bercak yang mengalami pemadaman dengan satu bercak utama yang mempunyai intensitas paling bcsar.
Pemeriksaan kimiawinya dilakukan dengan pcnambahan penampakan bercak uap iodum, fluoresein bromin, larutan anisaldehid-asam sulfat, larutan 2.4 DNP pada lempeng kromatografi yang telah dikembangkan.
Komponen utama penyusun minyak atsiri Ocimum gratissimum adalah senyawa organik, merupakan hidrokarbon tidak jenuh yang mempunyai gugus karbonil dan mempunyai harga Rf hampir sama dengan harga Rf senyawa eugenol.
Pada pemeriksaan khasiat antibakteri, terbukti minyak atsiri Ocimum gratissimum mempunyai khasiat antibakteri terhadap bakteri .V. aureus dan E.coli.
Minyak atsiri Ocimum gratissimum mempunyai KHM dan KBM terhadap bakteri S. aureus masing-masing sebesar 1/32 dan 5% v/v dan 1/16 dari 5% v/v. Sedang terhadap bakteri E. coli mempunyai KHM dan KBM masing-masing sebesar 1/16 dari 5% v/v.
Pengukuran tetapan fisika meliputi pengukuran bobot jenis dan indeks bias.
Pemisahan komponen-komponen minyak atsiri Ocimum gratissimum dan pemeriksaan kimiawinya dilakukan dengan KLT dan kromatografi cairan gas sedang pemeriksaan khasiat antibakterinya dilakukan terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Eschericia coli dengan metode dilusi cair .
Dari hasil isolasi minyak atsiri Ocimum gratissimum diperolch rendemen 1,875% dan bobot daun kering. Pengukuran tetapan fisika diperoleh minyak atsiri daun selasih mekah diperoleh bobot jenis sebesar 0,9388 dan indeks bias sehesar 1.5230. Pemisahan komponen minyak atsiri daun selasih mekah dilakukan dengan cara KLT. Sebagai fase diam silika gel GF U4 dan fase gerak heksan-etil asetat (5:5). Deteksi dengan lampu UV panjang gelombang 254 nm, temyata terlihat 4 bercak yang mengalami pemadaman dengan satu bercak utama yang mempunyai intensitas paling bcsar.
Pemeriksaan kimiawinya dilakukan dengan pcnambahan penampakan bercak uap iodum, fluoresein bromin, larutan anisaldehid-asam sulfat, larutan 2.4 DNP pada lempeng kromatografi yang telah dikembangkan.
Komponen utama penyusun minyak atsiri Ocimum gratissimum adalah senyawa organik, merupakan hidrokarbon tidak jenuh yang mempunyai gugus karbonil dan mempunyai harga Rf hampir sama dengan harga Rf senyawa eugenol.
Pada pemeriksaan khasiat antibakteri, terbukti minyak atsiri Ocimum gratissimum mempunyai khasiat antibakteri terhadap bakteri .V. aureus dan E.coli.
Minyak atsiri Ocimum gratissimum mempunyai KHM dan KBM terhadap bakteri S. aureus masing-masing sebesar 1/32 dan 5% v/v dan 1/16 dari 5% v/v. Sedang terhadap bakteri E. coli mempunyai KHM dan KBM masing-masing sebesar 1/16 dari 5% v/v.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar