Jumlah huruf dalam abjad bahasa Indonesia ada 26. Di samping bunyi ke-26 huruf dalam abjad tersebut juga ada bunyi /kh/, /ng/, /ny/ dan /sy/ yang dilafalkan sebagai satu bunyi dan bunyi /ai/, /au/ dan /oi/ yang dilafalkan juga sebagai satu bunyi. Jadi, bunyi lambang bahasa dalam abjad bahasa Indonesia lebih dari dua puluh enam.
Dalam kalimat Sate pedas enak rasanya, huruf e melambangkan tiga bunyi, yaitu
1) bunyi/e/ dalam kata sate [sate]
2) bunyi /?/ dalam kata pedas [p?das]
3) bunyi /?/ dalam kata enak [ ?nak]
Dalam kalimat Orang itu membawa beo, huruf o melambangkan dua fonem, yaitu
1) fonem /o/ dalam kata orang [orang]
2) fonem /? / dalam kata beo [be?]
Ukuran untuk menentukan satu huruf merupakan bunyi atau bukan adalah
dapat atau tidak bunyi itu membedakan makna. Perhatikan peranan bunyi
/ ? / dan / ? / sebagai pembeda makna dalam deret kata berikut:
seret [s?r?t] = ‘tersendat-sendat; tidak lancar’
seret [se r? t] = ‘menarik suatu benda menyusur tanah’
apel [ap?l] = ‘nama buah’
apel [ap? l] = ‘wajib mengikuti upacara; melapor’
Perhatikan pula peranan bunyi-bunyi lain dalam deret kata di bawah ini.
/c/ari—/j/ari—/l/ari—/m/ari—/t/ari
/b/ayu—/k/ayu—/l/ayu—/r/ayu–/s/ayu
/k/erang—/p/erang—/s/erang—/t/erang
Dalam contoh di atas tampak bagaimana perbedaan bunyi bahasa dapat mengubah makna atau menimbulkan makna baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar