Custom Search

Kamis, 22 Mei 2008

Cara Sehat ala Taichi

Berbagai cara yang dilakukan orang untuk mengobati penyakit bermacam-macam, pergi ke dokter dan menjalani pengobatan medik, mendatangi "orang pintar" untuk meminta nasihatnya tentang penyembuhan, menjalani pengobatan tradisional, dll. Selain itu, ada orang yang justru mempercayakan kesehatannya dengan melakukan olah tubuh, misalnya Taichi, Satria Nusantara, dan Maenpo aliran Sabandar.

Salah satunya dengan TAICHI. Taichi merupakan suatu olah raga bela diri dan dikembangkan menjadi olah raga kesehatan dan penyembuhan penyakit tertentu. "Gerakan Taichi pada umumnya berbentuk lingkaran dengan banyak perubahan kosong-isi, keras-lunak, maju-mundur, atas-bawah, mencari ketenangan dalam gerak, bergerak menggunakan pikiran tidak dengan kekerasan, bersambung tidak terputus-putus, gerakan melingkar seolah-olah tidak ada awal dan akhir," ungkap Tatang Budi Suryana, Ketua Perguruan Teratai Putih Bandung dalam seminar dan workshop "Tenaga Dalam dan Ilmu Pernapasan" yang diselenggarakan Pikiran Rakyat bekerja sama dengan Duel Martial Arts Enterprise, belum lama ini.


Pola latihan gerak Taichi, katanya, harus dipadukan dengan teknik pernapasan yang benar. Kendati gerakannya lambat, namun daya gerak Taichi sangat besar sehingga tubuh memerlukan oksigen lebih banyak. "Dengan perpaduan gerak yang lambat, pernapasan yang dalam dan halus, napas kita tidak terangah-engah, denyut nadi tidak bertambah tetapi jantung kuat untuk mengatur darah ke seluruh tubuh. Dengan lancarnya peredaran yang penuh dengan oksigen segar, akan tercapai kondisi tubuh yang sehat dan bugar," jelasnya lagi.

Salah satu orang yang telah merasakan manfaat Taichi adalah Komisaris Utama Bank NISP Karmaka Surjaudaja. Saat diwawancarai "Duel" ia mengatakan, setelah mengikuti Taichi selama 6 bulan, penyakit sinusitis yang diidapnya tidak pernah kambuh lagi. Selain itu, otot-otot kaki yang tadinya bengkak dan sulit digerakkan, kini mulai bisa melakukan gerakan jongkok. Niatnya mengikuti latihan ini karena saat di Cina --kala proses pemulihan setelah operasi cangkok lever-- ia disarankan seseorang agar mengikuti latihan Taichi.

Pada awal mulanya Taichi merupakan seni bela diri yang dikembangkan di Cina. Seni ini mula-mula hanya diajarkan dan dipraktikkan di Cina bagian utara. Menurut sejarahnya, Taichi diciptakan oleh Chang Shan Feng (Thio Sam Hong) yang hidup di Gunung Wudang di Barat Laut Provinsi Hubei Cina.

Yang dikisahkan oleh Chang yang mempelajari Tao di Gunung Wudang dan mencoba memecahkan misteri Yin Yang yang merupakan teori dari delapan diagram. Ia berupaya mempelajari rahasia kehidupan abadi dengan melakukan pengamatan terhadap burung dan kura-kura yang hidup relatif lebih panjang ketimbang makhluk hidup lain. Selain itu, ia mengamati pohon pinus yang hijau sepanjang masa dan secara tak sengaja ia melihat perkelahian seekor ular dan burung banyau. Berbagai kejadian itu memberinya pencerahan untuk mengembangkan 13 sikap Taichi yang merupakan dasar dari Taichi sekarang.

Tokoh dalam Taichi yang legendaris yang lain adalah Chen Wang Ting, seorang ksatria yang hidup pada masa dinasti Ming. Ia keturunan generasi ke-9 yang merupakan pencipta seni bela diri tangan kosong keluarga Chen.

TAICHI dikenal sebagai salah satu olah raga tradisional Cina yang sejak dulu dapat digunakan untuk memelihara kesehatan fisik dan mental serta ketahanan tubuh seseorang sehingga dapat survive dalam hidupnya. Ketahanan tubuh berarti kemampuan tubuh untuk mempertahankan diri terhadap berbagai tantangan dan gangguan yang datang dari dalam dan luar, termasuk di dalamnya penyakit, serangan dari musuh (bela diri) dan gangguan dari pengaruh lingkungan sekitarnya.

Di Dalam perkembangannya, aspek bela diri Taichi diolah lebih lanjut sehingga dapat dipertandingkan dalam suatu kejuaraan. "Saat ini Taichi sudah menjadi salah satu nomor dalam kejuaraan wushu," kata Tatang.

Manfaat Taichi sangat banyak antara lain yaitu :
1. melakukan latihan Taichi dengan pernapasannya secara teratur dan cukup takarannya (porsinya), peredaran darahnya akan lebih baik, menambah volume darah, dan akan memperbaiki peredaran darah. "Dengan demikian, pembuluh darah kecil (kapiler) akan bertambah, pembuluh-pembuluh darah akan masuk ke otot-otot, juga ke jantung dan sel-sel dalam tubuh mendapat lebih banyak oksigen dan zat makanan."
2. dengan latihan Taichi akan membantu menggerakkan otot yang besar secara teratur melalui kaki. Secara langsung maupun tidak, otot membantu memompa darah ke jantung lebih banyak pada setiap denyut jantung.
3. dengan latihan Taichi, kemampuan sel-sel otot untuk membakar lemak pun menjadi lebih besar. "Maka, timbunan glikogen dalam otot dan hati dapat dipergunakan lebih lama dalam suatu aktivitas fisik.
4. dengan latihan Taichi yang teratur, membuat tulang-tulang, termasuk tulang rawan dan sendi-sendi akan terlatih dan mendapat perbaikan-perbaikan sehingga menjadi lebih kuat, lebih lentur, dan tidak mudah mengalami cedera atau sakit. Orang yang tidak pernah berolah raga sama sekali dapat mengalami kekauan pada tulang-tulang dan persendian, meskipun usianya masih muda.
5. dengan berlatih Taichi disertai pernapasannya niscaya memiliki daya reaksi lebih baik ketimbang mereka yang tidak suka berlatih.
6. orang yang rajin berlatih Taichi juga dimungkinkan untuk memiliki berat badan stabil, tidak akan naik atau turun secara berlebihan. Bahkan, yang kurus bisa menjadi lebih gemuk atau sebaliknya yang gemuk bisa menurunkan berat badannya.

"Jika melakukan latihan Taichi disertai pernapasannya yang benar, bermanfaat bisa mengubah jalan hidup seseorang, asal latihan dan sistematikanya baik dan benar, dipimpin seorang pelatih yang ahli, serta latihannya memenuhi syarat-syarat yang ditentukan. Orang akan merasakan lebih bersemangat atau segar setelah berlatih, juga tidak merasa lelah. Daya konsentrasi akan lebih baik, juga daya ingat lebih bagus dan daya tangkapnya lebih cepat. Tubuh pun memiliki daya tahan dari segala rangsangan, baik dari luar maupun dalam. Pengendalian emosi juga akan lebih baik," ujar Tatang mantap.

Selain menggunakan teknik Taichi, dalam seminar dan workshop itu juga dibahas mengenai cara sehat dan bugar ala Satria Nusantara yang disampaikan guru Satria Nusantara H. Maryanto. Dibahas pula jurus Maenpo aliran Sabandar Cianjur oleh penerus Maenpo aliran Sabandar Cianjur Kadar Munandar.

Menurut Maryanto, sejumlah penelitian yang berhubungan dengan ilmu Satria Nusantara dilakukan banyak ahli/pakar. Hasilnya, membuktikan manfaat-manfaat latihan ini. Misalnya penelitian dr. Noviar, D.S.K.O. dari Fakultas Kedokteran UI memperlihatkan adanya hubungan latihan Satria Nusantara dengan kesegaran jasmani. Penelitian lain yang dilakukan Prof. Dr. Abdul Razak Thaha dkk. dari Fakultas Kedokteran Unhas Makasar menunjukkan berat badan peserta menurun menuju normal, latihan ini juga dapat menurunkan lemak tubuh, terutama otot triseps dan otot perut, serta meningkatkan efisiensi kerja kardiovaskuler.

Artikel Sejenis :



Tidak ada komentar: