Custom Search

Minggu, 13 Maret 2011

Konsep Buletin PT Sritex

PT.SRITEX_SRI REJEKI ISMAN

“ wujudkan SRITEX menjadi yang terbaik “
Edisi 2/September-Desember 2010

INTERAKSI
Kongsi dengan Sritex, ToniJack's ekspansi ke Solo

BERITA KHUSUS “ PT Sritex: Memproduksi Seragam Militer Standar NATO yang Dipakai di 25 Negara ”

Serba - serbi
Tekstil Sritex
Dulu Pedagang Klewer, Kini Raja Tekstil Sritex

Buletin


BERITA UTAMA
“PT Sritex: Memproduksi Seragam Militer Standar NATO yang Dipakai di 25 Negara”
Februari 18, 2010
oleh indonesiaproud

Pernahkah anda menduga bahwa seragam militer anggota NATO dibuat oleh anak bangsa? Ternyata, puluhan hingga ratusan ribu anggota militer di sejumlah negara, baik Eropa, Amerika, dan Asia termasuk anggota militer dalam negeri, mengenakan seragam buatan pabrik tekstil yang berlokasi di salah satu sudut kota di Kabupaten Sukoharjo.
Produk tekstil PT Sri Rejeki Isman (Sritex) ini diakui telah memenuhi standar North Atlantic Treaty Organization (NATO) sehingga dipercaya memproduksi seragam militer anggota NATO. Tidak hanya seragam, tetapi juga seragam tempur, jaket, cover all, rompi, tenda, sepatu dan lain-lain.

Hingga awal 2010 ini, PT Sritex melayani pembuatan seragam militer untuk 25 negara, yakni, Indonesia, Australia, Brunei, Kamboja, Siprus, Inggris, Jerman, Kuwait, Lebanon, Nepal, Oman, Papua, Filipina, Qatar, Singapura, Somalia, Sudan, Swiss, Arab, Zimbabwe, Austria dan terakhir Timor Leste. Karena masuk pasar ekspor, harga jual produk di luar negeri pun menyesuaikan.
Corporate Secretary PT Sritex, M. Taufik Adam, saat menunjuk salah satu jaket militer anti infra red yang siap dikirim ke Jerman, mengatakan satu jaket itu di jual dengan harga rata-rata US$150 atau senilai Rp 1.395.000 (1US$=Rp 9.300). ”Tapi, kalau di pasang di outlet di Solo, mungkin hanya Rp 150.000 per jaket,” ujar Taufik membandingkan. Begitu pula dengan seragam militer yang siap dikirim ke Abu Dhabi. ”Kalau seragam ini, di jual ke Abudhabi dengan harga rata-rata US$300.”
Untuk proses pengerjaan, dilakukan secara parsial atau per komponen. Misalnya, satu tenaga kerja hanya bertugas membuat pola saja, memasang kancing baju saja, membuat mata itik saja dan seterusnya. Taufik menambahkan, memproduksi seragam militer ini lebih memiliki tingkat kesulitan di banding produk garmen lainnya. Sehingga, satu kali proses perlu ada quality control. ”Pengerjaan harus lebih detail dan disesuaikan dengan desain yang diminta masing-masing negara.”
Terkait kapasitas produksi, Taufik mengatakan, saat ini Sritex mampu memproduksi garmen sebanyak 2,5 juta set per bulan, dengan rata-rata pertumbuhan 15%-20% per tahun Kapasitas ini naik dari kapasitas sebelum adanya perluasan industri, 1,5 juta set per bulan. Sementara, untuk produk kain, kapasitasnya mencapai 8-9 juta yard per bulan. Dan produksi benang, berkisar 7.000 bal per bulan.

INTERAKSI
Kongsi dengan Sritex, ToniJack's ekspansi ke Solo
Siapa sangka seorang pedagang kain dengan skala kecil di Pasar Klewer berhasil ”menyulap” nasibnya menjadi seorang raja tekstil terkemuka. Perubahan nasib itulah yang dialami H Mohammad Lukminto, yang namanya mentereng sebagai Predident Commissioner PT Sri Rejeki Isman (Sritex) Sukoharjo.
Gandeng Grup Sritex, ToniJack's Hadir di Solo

DESCRIPTION
SOLO - Hari ini Rabu (3/2/2010), ToniJack’s Development Services (TDS) dengan bangga mengumumkan penandatanganan perjanjian kerjasama dengan PT Sri Rejeki Isman (Sritex) untuk bersama-sama membuka ToniJack’s Indonesia Family Restaurant (ToniJack’s) di Kota Solo, Jawa Tengah. Perjanjian kerjasama secara resmi hari ini ditandatangani oleh Silvianty selaku Direktur TDS dan Ary Prasetyo selaku Direktur Utama dari PT Duta Mitra Propertindo di pabrik Sritex Sukoharjo. Dengan ditandatangani perjanjian ini, secara resmi juga disampaikan bahwa ToniJack’s akan menempati lokasi di Solo Centre Point, Jalan Brigjen Slamet Riyadi, Solo, dan direncanakan secara resmi beroperasi pada bulan Mei 2010 yang akan datang. "Alhamdulilah, di usia ToniJack’s yang masih 'seumur jagung,' kami sudah dapat kepercayaan dari Sritex untuk saling bekerjasama; di mana kita semua ketahui Sritex adalah satu perusahaan tekstil yang memenuhi standarisasi NATO untuk memproduksi seragam militer. Kami juga berharap dengan kehadiran kami disini akan dapat menambah maraknya dunia kuliner di Kota Solo yang sudah ada selama ini," ujar Didit Permana, Presiden Direktur ToniJack’s. "Coca-Cola Bottling Indonesia mengucapkan selamat kepada ToniJack’s dan Sritex atas ditandatanganinya perjanjian bisnis ini. Coca-Cola Indonesia memberikan dukungan sepenuhnya terhadap ToniJack’s sebagai restoran baru di Indonesia, kami sudah bekerjasama selama 19 tahun dengan hasil yang memuaskan," ujar Charles Rossi, Sales & Marketing Director Coca-Cola Bottling Indonesia. Dua perusahaan yang memiliki core business yang berbeda ini, dinilai akan mampu bersinergi untuk mendatangkan keuntungan bagi kedua belah pihak, mengingat kedua perusahaan sudah sama-sama memiliki pengalaman yang cukup luas di bidangnya masing-masing. "Justru karena ada perbedaan inilah yang menjadi kekuatan dari kerjasama ini, karena kami selalu ingin terus menerus berinovasi dalam bisnis," imbuh H.M. Lukminto, Presiden Komisaris Sritex.
Dalam persaingan bisnis yang semakin hari semakin ketat, mengambil suatu keputusan untuk melakukan pengembangan ke daerah baru, memerlukan pemikiran yang cermat jadi bukan hanya semata-mata menambah jumlah gerai."Setiap gerai yang kami buka, sudah kami buatkan paling tidak proyeksi dan simulasi buat lima tahun mendatang, itu sudah menjadi prosedur baku, karena kami tidak menganut kebijakan yang penting buka dulu seandainya rugi ya tutup lagi. Namun bukan berarti kami gengsi untuk menutup gerai yang dalam kalkulasi bisnis sudah tidak layak lagi untuk dipertahankan, seperti baru-baru ini saat kami merelokasi gerai kami dari Arion ke Kelapa Gading, memang pada awalnya ada kerusakan pada equipment utama, namun setelah dilakukan perhitungan-perhitungan kembali, manajemen menyimpulkan jauh lebih efisien untuk menggabungkan gerai arion ke kelapa gading. Dengan demikian kami berharap setiap keputusan manajemen yang diambil dapat mendatangkan keuntungan bagi perusahaan dan juga bagi partner-parner bisnis kami tentunya," urai Didit Permana.Dengan dibukanya ToniJack’s Restoran di Kota Solo, diharapkan dapat menciptakan nuansa dan suasana yang baru bagi pecinta kuliner di Solo dan juga dapat membuka lapangan kerja baru bagi warga Solo dan sekitarnya.

Untuk informasi lebih lanjut:
Tetty Hutapea
Corporate PR & Communications
PT ToniJack’s Indonesia
HP. 0811 89 3088
Email: tetty@tonijacks.com
Untuk informasi recruitment karyawan:
Mukti Wibowo
Human Resources Department
PT ToniJack’s Indonesia
E-mail: muktiwibowo@tonijacks.com ; hrd@tonijacks.com

Serba - serbi
Tekstil Sritex
Dulu Pedagang Klewer, Kini Raja Tekstil Sritex
Minggu, 22/08/2010 09:00 WIB
Siapa sangka seorang pedagang kain dengan skala kecil di Pasar Klewer berhasil ”menyulap” nasibnya menjadi seorang raja tekstil terkemuka. Perubahan nasib itulah yang dialami H Mohammad Lukminto, yang namanya mentereng sebagai Predident Commissioner PT Sri Rejeki Isman (Sritex) Sukoharjo.


PT Sritex Bangun Pabrik Baru


Sukoharjo, CyberNews. Sebuah pabrik baru yang khusus memproduksi benang dibangun persis di depan PT Sritex Sukoharjo. Pembangunan pabrik baru itu saat ini memasuki tahap pemasangan konstruksi baja. Diperkirakan pabrik yang dibangun di atas lahan seluas 30 hektare itu akan mampu memenuhi permintaan pasar sampai 30 persen. Ditargetkan pembangunanya rampung pada tahun depan.
Presiden Direktur PT Sritex Iwan Setiawan Lukminto mengungkapkan, pembangunan tempat produksi massal benang itu merupakan tuntutan untuk memenuhi kebutuhan pasar yang besar. Tuntuan itu juga membuat PT Sritex juga merestrukturisasi mesin, dan penambahan tenaga kerja baru.
"Ini merupakan konsekuensi peningkatan permintaan pasar sehingga dibutuhkan pengembangan diri. Perlu diketahui daya serap masyarakat Sukoharjo atau Indonesia bahkan di dunia untuk memenuhi kebutuhan sandang sangat tinggi. Imbas peningkatan permintaan pasar membuat PT Sritex melakukan pengembangan. Yakni restrukturisasi mesin, penambahan tenaga kerja dan perluasan pabrik," terangnya baru-baru ini.
Selain untuk memenuhi kebutuhan sendiri lanjut Iwan, benang yang dihasilkan di pabrik baru nanti juga akan didistribusikan ke anak perusahaan PT Sritex. Selain itu tak sedikit industri tekstil lain di Indonesia juga banyak menyukai hasil benang yang diproduksi olehnya.
Menurutnya, selain awet dan tahan lama benang yang dihasilkan oleh PT Sritex memiliki kualitas bagus dan bervariasi. "Daya tarik inilah yang membuat pasar kami terus mengalami peningkatan. Ada keseimbangan disaat produksi tekstil naik, PT Sritex juga berusaha memenuhi kebutuhan pokok berupa benang baik untuk sendiri atau dijual ke industri lain termasuk ke anak perusahaan," lanjutnya.


PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Presiden: Tahun Ini Pertumbuhan Ekonomi Dunia Diperkirakan Minus

PAKAIAN MILITER: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memperhatikan pakaian militer produksi PT Sritex, di Kecamatan Jetis, Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (7/3/2009). (anung/presidensby.info)


KRISIS perekonomian dunia belum usai. Ekonomi dunia yang biasanya tumbuh tiga, empat, atau lima persen, tahun ini pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan minus. Ekspor dunia drop dalam jumlah yang sangat signifikan. Memang berbeda-beda dampaknya bagi setiap negara. Demikian dikatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat meresmikan perluasan Pabrik PT. Sritex (Sri Rejeki Isman) di Kecamatan Jetis, Sukoharjo, Sabtu (7/3) pagi. “Kita berusaha sekuat tenaga untuk mengatasi dampak krisis. Pertumbuhan ekonomi tahun 2007 sebesar 6,3 persen. Tahun 2008 karena sudah terkena dampak krisis turun menjadi 6,1 persen. Alhamdulillah hanya turun 0,2 persen. Tahun ini pasti lebih rendah lahi. Tapi mari kita sungguh bersatu, bergandeng tangan, dan berikhtiar mengatasi masalah ini. Saya kita punya keyakinan, hal itu bisa kita lakukan,” terang SBY. Di awal sambutannya Presiden SBY bercerita tentang pengalamannya 16 tahun lalu ketika bertugas sebagai pasukan perdamaian di Bosnia. “Waktu itu kontingen Indonesia menggunakan jaket militer model Inggris. Beberapa anggota pasukan perdamaian dari negara lain yang menggunakan jaket model bagus adalah Jerman. Kedua jaket itu sangat terkenal,” kenang SBY. Namun Presiden SBY baru mengetahui bahwa jaket-jaket itu ternyata adalah produk hasil PT. Sritex. “Ternyata dari dulu hingga sekarang produk PT. Sritex tetap bertahan, sesuai dengan keinginan pelanggan,” puji SBY disambut tepuk tangan lebih kurang 3500 karyawan. Presiden SBY berpesan, jika ada kesempatan untuk ekspor, pertahankanlah kualitas, perhatikan ketepatan pengiriman, tingkatkan daya saing dan produktivitas. “Dengan demikian kita bisa berkompetisi dengan negara lain dalam perdagangan barang dan jasa,” tegas SBY. (presidensby.info)

Artikel Sejenis :



Tidak ada komentar: