Custom Search

Minggu, 27 April 2008

Ekonomi Amerika


* Awal Perkembangan Amerika
Pembentukan koloni di Amerika Serikat dimulai dengan merapatnya kapal Mayflower dari Inggris . Pada masa itu terjadi migrasi kaum Puritan dari Inggris ke Eropa dan Amerika. Pencetus dari ide migrasi ke Amerika adalah William Laud. Kaum puritan tersebut mendirikan koloni di New England yang disebut dengan ‘the holy commonwealth”, koloni tersebut berkembang pesat. Pada tahun 1640 kaum Puritan di New England telah mendirikan 35 gereja.
The Cambridge Platform (1648) menandai dominasi kaum Puritan dalam segi kehidupan di New England. Perkembangan Puritanism diperlambat dengan ekspansi oleh New England (pembukaan beberapa koloni baru di New England). Masyarakat koloni baru tersebut makin beragam dan memiliki corak yang resourceful, secular dan mampu bertahan dalam lingkungan yang sulit. Pada tahun1692 sebuah piagam di Massachusetts menyatakan tentang perubahan dari theocratic menjadi political ,secular state dan hak pilih dikeluarkan dari kualifikasi keagamaan. Beberapa tokoh Puritanism di New England antara lain Thomas Hooker, John Cotton, Roger Williams, Increase Mather dan Cotton Mather.
Pada abad ke 17, pengaruh politik Puritanism mulai menghilang akan tetapi karakteristik dan kemampuan masyarakat Puritan tetap melekat dan berpengaruh dalam masyarakat Amerika. Beberapa karaskteristik kaum Puritan yang mampu mendorong kesuksesan ekonomi antara lain, kepercayaan diri (self reliance), hemat (frugality), industri dan energi. Karakterstik tersebut nantinya akan berpengaruh pada kehidupan sosial ekonomi modern. Minat tinggi kaum Puritan terhadap masalah pendidikan merupakan hal yang penting dalam perkembangan USA serta ide kaum Puritan tentang perkumpulan demokrasi gereja menjadi cikal bakal perkembangan demokrasi modern.

* Pemikiran Ekonomi Amerika:
o Background
Pengaruh pemikiran ekonomi Inggris di Amerika yang kental telah memberi corak kapitalis pada perekonomian Amerika. Selain itu, berbagai peristiwa yang telah dilalui USA memberi warna tersendiri dalam perkembangan perekonomiannya. Perristiwa itu antara lain perekonomian yang terjadi saat USA masih berupa daerah-daerah koloni (colonial economy), awal dari kapitalisme modern, perjuangan kemerdekaan, Civil War , pertumbuhan pesat pasar domestic dan ekspansi ke wilayah-wilayah baru.
Pemikiran ekonomi awal Amerika tidak menunjukkan suatu kekhasan dari suatu pemikiran. Beberapa pemikiran tersebut mengulas tentang masalah-masalah umum atau perdebatan ekonomi yang ada di Inggris dan Perancis. Tetapi tidak seluruhnya demikian, Roger Williams mengemukakan prinsip ‘coorporate freedom’ yang memadukan antara keinginan pemilik(divine commands) dengan kepentingan perdagangan (needs of commerce). William Penn, salah satu relasi Sir William Petty menganalisa hubungan antara ekonomi koloni dan kota (metropole). Pada masa ini, Penn dengan beberapa pemikir lainnya mencetuskan pemikiran yang disebut sebagai recurrent leitmotiv : reformasi moneter, kepercayaan pada kredit dan uang kertas.
Benjamin Franklin (1706-1790) merupakan salah satu pemikir politik ekonomi meskipun tidak dapat disebut sebagai ekonom murni. Franklin lebih terkenal dengan pandangan dan pemikirannya dalam masalah politik. Buku pertamanya yang diterbitkan ketika dia berusia 23 tahun, A Modest Inquiry into the Nature and Nacessity of Paper Currency memuat pernyataannnya tentang value yang hampir mirip dengan pernyataan Petty dalam Treatise.

Buku lainnya Observations Concerning the Increase of Mankind (1751), Franklin bergabung dengan penulis-penulis lain yang mencoba mengantisipasi pandangan/teori Malthus tentang pertumbuhan. franklin menulis beberapa tulisan ekonomi dalam beragam topic. Keseluruhan tulisannya menggambarkan bahwa Franklin adalah orang yang cerdas dan pragmatis.
Pada masa Post-Revolutionary terjadi kesulitan fiscal dan moneter yang membuat Confederation melakukan berbagi diskusi dan pencetakan literature tentang masalah ini. Alexander Hamilton dan Albert Gallatin adalah dua penulis yang terkenal pada masa itu. Mereka berdua adalah sekretaris keuangan Thomas Jefferson. Sedangkan Thomas Jefferson sebagai ahli sosial politik hanya sedikit mengulas tentang masalah ekonomi.
Diperlukan waktu tiga decade untuk memunculkan masalah ekonomi msebagai salah satu isu utama. Revolusi industri di Inggris yang mengacu pada perekonomian Klasik Smith, Say dan Ricardo pada awalnya tidak begitu diminati. Hingga pada tahun 1830 negara bagian Atlantic mulai mengembangkan sektor industri dan pembukaan daerah Barat, studi tentang politik ekonomi mulai diperkenalkan dan diajarkan di college dan universitas.
Pemikir ekonomi amerika antara lain: John Rae, melalui bukunya Statesment of Some New Principles on the Subject of Political Economy, etc. (1834), dia menolak doktrin free trade dalam Wealth of Nations dan aspek sosiologi dari teori capital.
Henry C. Carey (1793-1879) seorang penganut paham Klasik dan free trader pada akhirnya nanti seperti Ficthe dan List akan mengubah pandangannya tentang perekonomian. Dalam Principles of Political Economy dan beberapa tulisannya menyatakan tentang labor theory of value dan kepercayaannya tentang kemungkinan terjadi penambahan posisi dalm kelas pekerja. Carey dapat juga disebut sebagai salah satu penemu ‘nationalist school’ yang mengenalkan tentang proteksi. Dimana proteksi akan menjadi bagian penting dalam perkembangan Amerika.
Akhir Civil War sangat berpengaruh terhadap perkembangan pemikiran ekonomi USA. Minat untuk mempelajari ilmu ekonomi makin tinggi, berbagai literature tentang ekonomi diterbitkan dan peningkatan ahli-ahli di bidang ekonomi. Revolusi Amerika yang kedua yaitu makin meluasnya industri manufaktur dan perkembangan kapitalisme modern.
Dua hal tersebut menciptakan kelas buruh, peningkatan pasar dalam negeri, dan percepatan pembangunan di wilayah Barat (West). Masa yang pernah juga melanda Eropa pada beberapa periode. seluruh keadaan itu makin mendorong aktivitas perekonomian pemerintah dan masalah pengambilan kebijakan ekonomi.

* Marginalist School
Tokoh yang terkenal dari aliran ini adalah John Bates Clark (1847-1938). Clark menjelaskan tentang prinsip marginal utility dan aplikasinya dalam masalah produksi dan distribusi. Clark menhabiskan waktu dua tahun di Jerman dan menjadi murid dari Roscher dan Knies, teologi dan etika akan mewarnai tulisan-tulisan Clark selanjutnya.
Tahun 1877 dan 1882 Clark menulis artikel berseri untuk New Englander, tulisan tersebut kemudian direvisi dan diterbitkan menjadi sebuah buku berjudul The Philosophy of Wealth. Buku ini mencantumkan formulasi tentang prinsip marginal utility dan ketidaksetujuannya terhadap politik ekonomi klasik. Poin utama yang ditentang Clark adalah: Clark juga mengenalkan tentang ‘social value’

Artikel Sejenis :



Tidak ada komentar: