Custom Search

Rabu, 23 Maret 2011

Koperasi Karyawan Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan & Ratu BOKO dan di Koperasi Susu Warga Mulya Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Koperasi mengalami perkembangan yang selalu sejalan dengan perkembangan zaman. Koperasi memiliki banyak definisi yang pada umumnya menekankan bahwa koperasi merupakan wadah bagi golongan ekonomi lemah, dimana koperasi merupakan suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama yang terdiri atas golongan yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangat untuk tidak memikirkan diri sendiri, sehingga masing-masing sanggup menjalankan kewajibannya sebagai anggota dan mendapat imbalan dengan apa yang telah mereka kerjakan untuk perserikatan tersebut.
Sejarah perkembangan koperasi di Indonesia mengalami keadaan naik dan turun, keadaan yang kadang mengalami kemajuan dan kemunduran. Naik turunnya perkembangan koperasi sangat dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah. Padahal keberadaan koperasi bagi bangsa Indonesia, sangat berarti dalam perkembangan perekonomian rakyat Indonesia.
Pada permulaannya koperasi mempunyai tiga jenis bentuk koperasi yang didasarkan pada bidang-bidang usahanya, yaitu koperasi konsumsi, koperasi produksi, dan koperasi kredit. Selanjutnya terjadi perkembangan usaha yang juga memerlukan perkembangan struktur organisasi dalam tubuh koperasi. Perkembangan koperasi berlangsung sangat cepat dan meluas mengikuti kemajuan ekonomi dan tingkat kebutuhan para anggotanya.
Seiring dengan kemajuan peradaban dan teknologi timbul era globalisasi yang berdampak terjadinya persaingan bebas. Dimana suatu negara dapat berusaha secara bebas di negara lain dan dapat mengambil keuntungan yang sebesar-besarnya dari hasil usaha yang dilakukan. Melalui persaingan bebas, kelangsungan kehidupan perkembangan koperasi di Indonesia menjadi terancam.


Fenomena globalisasi dan pasar bebas membawa konsekuensi semakin tinggi persaingan dan rentannya perekonomian atas faktor eksternal. Kenyataan ini berdampak pada kinerja pertumbuhan ekonomi suatu negara. Penguatan daya dukung perekonomian suatu negara terletak pada efektivitas perilaku pelaku ekonomi negara yang bersangkutan. Semakin efisien pelaku ekonomi bekerja, semakin besar daya dukungnya terhadap perekonomian negara yang bersangkutan. Pelaku ekonomi utama yang sering menjadi perdebatan dalam konteks era perdagangan bebas adalah koperasi.
Pemerintah telah bertekad untuk melakukan langkah dan kebijaksanaan strategis agar perekonomian nasional dapat semakin tumbuh dan berkembang secara wajar dan proporsional. Komitmen tersebut dilakukan dengan memprioritaskan pemberdayaan koperasi, pengusaha kecil dan menengah.
Sejalan dengan kebijakan tersebut, berbagai hal tentang Koperasi, perlu terus diinformasikan kepada masyarakat luas. Koperasi sebagai salah satu lembaga ekonomi, akan semakin dapat difahami dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Salah satu cara untuk menghadapi dunia di era globalisasi adalah dengan meningkatan sumberdaya manusia dan memperbaiki sistem informasi manajemen koperasi. Banyak orang berpendapat bahwa keberhasilan suatu usaha sangat dipengaruhi pada keahlian pengelolanya. Namun sering kali dalam organisasi koperasi tidak mempunyai anggota yang ahli sesuai dengan bidangnya untuk mengelola koperasi tersebut. Peningkatan sumber daya pengelola dapat dilakukan dengan penyaringan atau seleksi sebenar-benarnya dalam penentuan pengurus. Selain dengan cara seleksi pengurus dapat juga dengan cara penuntutan jejang pendidikan yang tinggi.
Koperasi yang memiliki banyak pengurus yang memiliki ketrampilan yang cukup memadai tetapi sistem informasi manajemennya sangat minim dapat dipastikan koperasi tersebut berjalan dengan tertatih-tatih. Adanya sistem informasi yang memadai diharapkan mampu memantau perkembangan perekonomian pada saat itu. Maka untuk menghadapi era globalisasi pemerintah harus memandirikan koperasi, meningkatkan sumber daya manusianya, mendukung koperasi dengan mengeluarkan keputusan yang tidak memberatkan dan memajukan sistem informasi manajemen yang diharapkan mampu menghadapi dunia persaingan bebas.
Praktikum koperasi ini mengkaji tentang beberapa bidang kajian perkoperasian salah satunya tentang sistem informasi manajemen koperasi. Praktikum koperasi dilaksanakan di Koperasi Karyawan Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan & Ratu BOKO dan di Koperasi Susu Warga Mulya Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta
B. Permasalahan
Setelah melakukan pengamatan dan mendapatkan penjelasan dari pengelola Koperasi Karyawan Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan & Ratu Boko dan Koperasi Susu Warga Mulya Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta yang ditambah dengan diskusi bersama, maka masalah mengenai sistem informasi manajemen yang dapat dikaji dari kedua koperasi yang dikunjungi ini adalah mengenai :
1. Darimanakah sumber informasi Koperasi Karyawan Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan & Ratu Boko dan Koperasi Susu Warga Mulya diperoleh?
2. Bagaimana cara atau proses pengelolaan informasi yang telah diperoleh Koperasi Karyawan Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan & Ratu Boko dan Koperasi Susu Warga Mulya?
3. Bagaimana sistem penyampaian informasi kepada anggota Koperasi Karyawan Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan Ratu Boko dan Koperasi Susu Warga Mulya?
4. Apakah ada hambatan-hambatan dalam penyampaian informasi di Koperasi Karyawan Taman Wisata Candi Borobudur & Ratu Boko Prambanan dan Koperasi Susu Warga Mulya?
5. Apa manfaat yang diperoleh dengan menggunakan SIM yang baik di dalam Koperasi Karyawan Taman Wisata Prambanan dan Koperasi Susu Warga Mulya?
6. Siapa yang bertanggungjawab dalam pengelolaan informasi di Koperasi Karyawan Taman Wisata Candi Borobudur Pranbanan & Ratu Boko dan Koperasi Susu Warga Mulya?
C. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan
Tujuan dari praktikum koperasi ini antara lain:
a. Mengetahui cara-cara yang ditempuh koperasi untuk mendapatkan informasi perkembangan dunia luar.
b. Mengetahui cara-cara untuk meningkatkan kualitas koperasi.
c. Dapat mengetahui hambatan–hambatan dalam penyampaian informasi.
d. Mengetahui dampak yang ditimbulkan dari penggunaan SIM yang baik.
e. Mengetahui pihak atau siapa saja yang bertanggung jawab tentang pengelolaan informasi.
f. Mengetahui sistem informasi manajemen yang diterapkan di koperasi.
2. Kegunaan
Kegunaan atau manfaat dari praktikum koperasi ini antara lain :
a. Bagi pihak koperasi adalah sebagai alat penilaian atau koreksi tentang pengelolaan koperasi di daerahnya dari pengunjung sebagai pihak luar dan diharapkan mau memperbaiki koperasinya.
b. Bagi Fakultas, sebagai kelengkapan dalam penerapan kurikulum pendidikan pertanian.
c. Bagi mahasiswa adalah untuk menambah pengetahuan mahasiswa tentang perkoperasian.
d. Bagi Pembaca, dapat mengetahui gambaran tentang perkembangan koperasi di sebagian daerah serta dapat menambah pengetahuan tentangan perkoperasian.

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI
A. Tinjauan Pustaka
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan (Hadisugino, 2007).
Koperasi adalah bentuk usaha yang sesuai dalam tata ekonomi berlandaskan demokrasi ekonomi, yaitu koperasi sebagai kelembagaan yang mengatur tata ekonomi berlandaskan jiwa dan semangat kekeluargaan sebagai titik sentral dalam memahami pasal 33 UUD 1945 serta penjelasan yang lebih luas dan mendasar (Subiakto, 2008).
Koperasi ialah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama yang terdiri atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangat tidak memikirkan diri sendiri, sehingga masing-masing anggota sanggup untuk menjalankan kewajibannya sebagai anggota dan mendapat imbalan yang sebanding dengan pemanfaatan mereka terhadap organisasi (Firdaus dan Agus, 2002).
Koperasi adalah sebagai suatu organisasi usaha yang para pemilik atau anggotanya adalah juga sebagai pelanggan utama atau klien. Masyarakat bukanlah suatu agen sejahtera, yang didirikan untuk memberikan manfaat secara langsung kepada masyarakat secara keseluruhan atau memberikan barang-barang publik melainkan sebagai suatu bisnis dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan melalui usaha (Jochen Ropke, 2003).
Tujuan dari koperasi ialah tujuan ekonomi atau dengan kata lain koperasi harus bekerja berdasarkan motif ekonomi atau mencari keuntungan, sedangkan bagian-bagian yang saling berkaitan tersebut merupakan unsur-unsur ekonomi, seperti digunakannya sistem pembukuan yang baku, diadakaanya pemeriksaan secara periodik, adanya cadangan dan sebagainya (Firdaus dan Agus, 2002).
Koperasi sebagai salah satu bidang usaha yang dituntut untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada anggota, untuk itu diperlukan suatu teknologi yang lebih baik untuk menyediakan atau memperoleh dan menyampaikan informasi yang baik kepada para anggota melalui adanya teknologi yang baik dan memadai sesuai dengan perkembangan zaman (Gunawan, 2007).
Dalam rangka membangun landasan legalitas usaha koperasi yang kuat untuk melanjutkan usaha diperlukan penyempurnaan peraturan perundang-undangan, seperti UU tentang Usaha Kecil dan Menengah, dan UU tentang perkoperasian (Anonim, 2008).
B. Kerangka Teori
Informasi adalah salah satu jenis utama sumber daya yang tersedia bagi manajer. Informasi dapat dikelola seperti halnya sumber daya yang lain, informasi bersumber dari dua pengaruh, yaitu pengaruh bisnis yang semakin rumit, dan sistem komputer telah mencapai kemampuan yang semakin baik, dan melalui informasi yang diperoleh, manajer dapat mengambil suatu keputusan yang baik dalam organisasi koperasi yang dikelolanya (Raymond Mcleod, 2002).
Bimbingan atau pembinaan pada dasarnya merupakan kegiatan komunikasi, dimana komunikasi adalah suatu proses penyampaian ide dan informasi dengan tujuan untuk menjadikan sesuatu dapat dimengerti, dirasakan dan menjadi kepentingan bersama sehingga tercipta sebuah kerjasama yang baik diantara anggota dan pengurus koperasi demi kemajuan dan perkembangan koperasi (Kartasapoetra, 2000).
Sistem informasi dan teknologi merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk mengintegrasi proses bisnis seperti operasi koperasi, produksi koperasi, serta pemasaran hasil produksi koperasi, sehingga sistem informasi dan teknologi harus ada di dalam suatu pengorganisasian sebuah koperasi (Setiawan, 2007).
Dalam usaha membangun dan mengajukan koperasi, suatu kebijakan dan strategi pemerintah dalam merealisasikan program harus terus diinformasikan kepada masyarakat luas dengan tujuan agar masyarakat mengetahui dan ikut serta (berpartisipasi) di dalamnya (Hadisugino, 2007)
Perkembangan teknologi informasi yang pesat telah menyebabkan perubahan yang besar dalam operasi sebuah perusahaan, termasuk Koperasi Simpan Pinjam dan Lembaga Keuangan Mikro. Salah satu unsur strategis bagi organisasi bisnis untuk tetap tampil adaptif dalam era teknologi informasi adalah olah data akuntansi secara cepat dan akurat untuk pengambilan keputusan (satriayantono, 2008).
Kemajuan teknologi informasi berdampak pada seluruh bidang kehidupan. Saat ini hampir semua kegiatan yang dilakukan manusia maupun organisasi tidak terlepas dari peran teknologi informasi. Kegiatan administrasi maupun pengolahan dan pengelolaan data, semua menggunakan alat bantu teknologi informasi, begitu juga halnya yang diterapkan koperasi dalam menjalankan usaha (Gunawan, 2007).

Artikel Sejenis :



Tidak ada komentar: