Custom Search

Sabtu, 05 April 2008

Frasa


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif.

Dalam buku “Konstruksi Frasa dengan Kata ‘yang’”, disebutkan beberapa pengertian frasa, yaitu:

1. satuan gramatikal yang terdiri atas dua kata atau lebih yang tidak melampaui batas fungsi (Ramlan);

2. gabungan dua kata atau lebih yang sifatnya tidak predikatif; gabungan itu dapat rapat, dapat renggang (Kridalaksana);

3. satuan linguistik yang secara potensial merupakan gabungan dua kata atau lebih yang tidak mempunyai ciri-ciri klausa atau tidak melampaui batas subjek dan predikat. Dengan kata lain, sifatnya tidak produktif (Tarigan);

4. a phrase is group of words forming a syntactic unit which is not a complete sentence, i.e. it does not have a subject or predicate (Hartmann).

Dalam buku “Pesona Bahasa” disebutkan bahwa frasa dibagi menjadi dua, yaitu:

1. frasa eksosentris merupakan frasa yang salah satu pembentuknya berbentuk preposisi. Misal: di rumah, ke kandang, dsb.

2. frasa endosentris adalah frasa yang mempunyai induk. Frasa endosentris bisa memiliki induk tunggal (contoh: kucing belang, keong emas, dsb.) atau bisa juga berinduk ganda (biasanya disatukan dengan penghubung, missal: aku dan dia, ayah atau ibu, dsb.).


Artikel Sejenis :



Tidak ada komentar: